1. Gorengan
Berplastik
Anda sering membeli
jajanan yang dijual disekitaran rumah Anda? Dari pada repot-repot membuatnya
kita lebih suka membelinya. Namun Anda patut was-was dengan jajanan seperti
gorengan yang dijual di pinggir jalan ini.Karena banyak penggemar dari
gorengan, para penjual nakal ini malah memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan.
Mereka biasanya
menggunakan plastik untuk menggoreng makanan supaya lebih gurih dan renyah. Ada
pula yang memasukkan plastik minyak kedalam gorengan. Lalu, bagaimana dengan
plastik yang masuk kedalam tubuh kita. Bagi Anda yang masih membeli makanan
gorengan dipinggir jalan harus jeli, jadi Anda dapat terhindar dari makanan
berbahaya satu ini.
2. Saus Sambal
Berbahan Kimia
Jika makan Bakso dan
Mie Ayam di jalan biasanya didampingi sebotol saus sambal dan cabai. Namun
baru-baru ini banyak beredar saus yang dicampuri bahan kimia. Bisa dibayangkan
saus yang menempel di baju aja susah dibersihkan, apalagi di dalam tubuh kita?
Meski polisi sempat
menggerebek perusahaan penghasil saus berbahan kimia, namun Anda patut was-was
dengan produk yang Anda beli. Selain terdapat kandungan bahan kimia, saus ini
tidak berbahan cabai melainkan terdapat campuran bahan pengawet dan pewarna
tektil. Wah, coba dilihat lagi apakah label BPOM masih ada dan cek kebenaran
dari label yang tertera di produk Anda.
3. Nata de Coco
Selain bakso dan mie
ayam yang menggunakan saus untuk makan, ada lagi jenis makanan mirip dengan
kolang-kaling yang dapat digunakan sebagai manisan, pengisi es krim, yogurt,
jely dan agar-agar. Makanan kenyal ini adalah Nata de Coco yang sangat disukai
anak-anak masa kini.
Namun beberapa saat
lalu sempat ada polemik tentang nata de coco yang dicampur dengan pupuk Urea
dan ZA. Pupuk tanaman ini menjadi bahan tambahan nata de coco. Ngeri sih, tapi
meski terlihat berbahaya pihak BPOM malah menyebutkan nata de coco layak
dikonsumsi.
4. Daging Ayam
Kasus makanan
berformalin sudah mulai redup digantikan dengan kasus-kasus lain. Tapi, Bahan
makanan berformalin masih tersebar di pasar-pasar tradisional. Bahkan para
pedagang ini dengan pdnya menyakinkan ke pembeli produknya murni tanpa
formalin.
Begitulah cara
mendapatkan penghasilan yang berlimpah, Ayam disuntik dengan hormon aja sudah
berbahaya apalagi yang berformalin. Ditambah lagi si ayamnya ayam tiren (mati
kemaren) lalu dijual kembali. Memang susah membedakan ayam yang berformalin dan
tidak. Semoga Anda dapat melihat lebih jeli.
5. Kikil
Selain daging ayam,
daging sapi juga banyak di suntik dengan pengawet mayat. Apalagi kulit sapi
yang sangat rentan membusuk dalam satu hari. Maka para pemilik usaha ini lebih
memilih menggunakan formalin dari pada kulitnya tak layak jual.
Selain itu, dari
pengusaha nakal ini malah membeli kulit busuk 40-50 kg per hari nya dan
mencampurnya dengan formalin dan pemutih sehingga lebih licin di pegang.
Adapula dari mereka yang memakai sepatu dan jaket kulit bekas yang diberi
cairan pelunak sebagai bahan pembuatan kikil karena harga kulit yang semakin
mahal.
Wah benar-benar tidak
punya hati, demi meraup untung sebesar-besarnya mereka rela memberikan racun
bagi orang lain. Bayangkan kalau kita makan kikil berpengawet mayat. Semoga
kita tidak jadi mayat hidup.
No comments:
Post a Comment